Sungguh akan menjadi sebuah harmonisasi yang luar biasa ketika Kita semua mampu mengamalkan secara utuh nilai-nilai inti dari sebuah profesi yang Allah sampaikan melalui Kalam-Nya yang Mulia. Internalisasi nilai-nilai Al-quran akan melahirkan sikap yang adaptif dalam merespon lingkungan sekitar, loyal dalam memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat dengan mengerahkan segenap kompetensi yang dimiliki. Serta dengan sikap profesionalitas kita mampu secara akuntabel mempertanggungjawabkan setiap amanah yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Dengan Demikian, kita akan mampu menghadirkan sebuah kolaborasi yang powerfull dengan menjunjung tinggi nilai-nilai surgawi di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
ASN, Bangga Melayani Bangsa!
Namun, Sebelum menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), kita juga sudah merupakan Seorang Hamba.
Sebelum menjadi seorang anak dari kedua orang tua
kita, kita sudah merupakan Seorang Hamba.
Sebelum menjadi saudara dan kerabat di keluarga
kita, kita sudah merupakan Seorang Hamba.
Sebelum menjadi seorang teman di lingkungan bermain
kita, kita sudah merupakan Seorang Hamba.
Sebelum menjadi pelajar/mashasiswa di ruang-ruang
kelas kita, kita sudah merupakan Seorang Hamba.
Sebelum menyelami profesi apapun dalam keahlian
kita, kita sudah merupakan Seorang Hamba.
Tiada satu profesi apapun di dunia ini yang dapat menafikan status kita sebagai Seorang Hamba.
Karenanya, perlu rasanya kita menyelami tentang apa
sesungguhnya tugas dari Seorang Hamba itu, yang statusnya abadi tak tergerus
oleh apapun hingga kapanpun.
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan manusia
melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS:Az-zariyat:56)
Lantas, apa bentuk ibadah pertama yang Allah
maklumatkan kepada kita sebagai manusia?
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat, “Aku hendak menjadikan seorang (manusia) khalifah di muka bumi…”
(QS:Al-baqarah:30)
Setiap penugasan, tentu idealnya ada pedoman
petunjuk teknisnya. Demikian idealnya yang kita rasakan untuk dapat mencapai
hasil kerja yang optimal dan terstandarisasi.
Allah yang
Maha Sempurna, yang mangamanahkan tugas yang begitu mulia, tentu saja tak melepaskan
kita terombang ambing tanpa panduan tanpa pedoman.
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia…”
(QS:Al-baqarah:185)
Dengan pedoman itu, Allah memberikan jaminan, janji
yang tak pernah ingkar
“…Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak
ada kekhawatiran bagi mereka, dan mereka tidak pula bersedih hati”
(QS:Al-baqarah:38)
Jaminan yang Allah berikan adalah, kita pasti akan
menjalani tugas-tugas kita dengan Tenang dan Senang. *syarat dan ketentuan berlaku.
Lantas, apa syarat dan ketentuan yang berlaku dalam menjalankan profesi sebagai Aparatur
Sipil Negara? Kita meneladani kisah Nabi Yusuf dalam Al-quran.
1.
Makiinun: Berkedudukan
Pemberian
tugas/delegasi/mandat/wewenang/otoritas dari pimpinan.
2.
Amiinun: Dipercaya
Memberikan
kepercayaan yang penuh terhadap Amanah yang didelegasikan tsb.
Core values ASN
menerjemahkan kalimat Amiinun dalam Al-quran sebagai akuntabel.
Yakni setiap Amanah yang diberikan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan kepada
yang memberikan Amanah tsb. Bukankah kita diharuskan memperikan laporan atas
progress kerja kita kepada pimpinan yang memberikan tanggungjawab dan bukan
kepada rekan kerja yang lain?
Amanah di
atas Amanah. Penugasan yang kita terima dari siapapun itu, sejatinya juga adalah
Amanah dari Allah SWT. Bukankah Allah tidak memberikan kedudukan kepada siapa
yang tidak Ia kehendaki?
“Katakanlah:
"Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS: Ali-Imran:26)
Akuntabilitas, selain
pertanggungjawaban yang harus kita sampaikan kepada pimpinan yang memberi
penugasan, hendaknya juga kita pahami bahwa masih ada pertanggungjawaban yang
lebih besar yang harus kita sampaikan di hadapan Allah SWT tentang apa dan
bagaimana kita menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang melekat pada
kedudukan/profesi kita saat ini.
3.
Hafiizhun: Pandai menjaga
Komitmen
menjaga Amanah dengan baik, totalitas dalam pengabdian
Core values ASN
menerjemahkan kalimat Hafiizhun dalam Al-quran sebagai berorientasi
pelayanan dan loyal.
Saat kita
mampu memahami bahwa kedudukan dan Amanah yang kita emban saat ini bersumber
dari dan akan kita pertanggungjawabkan kepada Allah SWT, maka tak akan ada lagi
alasan untuk tidak mencurah-curahkan segenap tenaga, pikiran, lelah, dan
nikmatnya untuk memberikan hasil yang sedemikian maksimal dan bermanfaat luas
bagi segenap makhluk di muka bumi.
Loyalitas apapun yang
kita berikan pada profesi ini, muaranya adalah kebijakan pemerintahan yang
mendampak banyak orang. Maka, alih-alih menzhalimi, jika kita bisa menghadirkan
manfaat yang meluas, kenapa ladang pahala itu harus kita abaikan?
4.
'Aliimun: Berpengetahuan
Memahami
tugas dan fungsi, menguasai bidangnya, hingga melahirkan profesionalitas dalam
bekerja.
Core values ASN
menerjemahkan kalimat Hafiizhun dalam Al-quran sebagai kompeten.
Memiliki dasar pengetahuan yang mumpuni adalah hal yang mutlak harus ada. Memberikan
Amanah kepada yang bukan ahlinya, adalah awal dari kehancuran. Belajar,
belajar, dan terus belajar menjadi pupuk yang menumbuhkannya. Sungguh, Ilmu
Allah sedemikian luas, semakin mempelajari dan mendalami, semakin kita mengerti
bahwa banyak hal yang belum kita ketahui. Long life education
sesungguhnya tak hanya terbatas pada satu-dua profesi saja. Apapun peran yang
kita jalani, berupayalah semaksimal kemampuan kita untuk mengerahkan usaha
terbaik dalam memaknai dan menyelesaikannya.
Demikian
empat pilar sebagai konsepsi dalam berprofesi. Ketika ada rasa tidak
tenang/gelisah/takut atau tidak senang/bersedih/tidak gembira, maka sudah
seyogyanya kita memahaminya sebagai sinyal dari Allah bahwa kita perlu
bermuhasabah diri. Mungkin satu atau lebih dari empat pilar berprofesi yang
sudah Allah sampaikan, ada yang sedang tidak kokoh tegak berdirinya di dalam
jiwa kita. Karena mustahil janji Allah keliru, ketenangan dan kedamaian pasti
akan kita raih setelah memenuhi syarat dan ketentuan berlakuNya (QS:Al-baqarah:38).
Kita bisa
membayangkan, sungguh akan menjadi sebuah harmonisasi yang luar biasa
ketika Saya, Anda, dan Kita semua mampu mengamalkan secara utuh nilai-nilai
inti dari sebuah profesi yang Allah sampaikan melalui Kalam-Nya yang Mulia,
yakni Makiinun-Amiinun-Hafiizhun-‘Aliimun. Internalisasi nilai-nilai
Al-quran tersebut akan melahirkan sikap yang adaptif dalam merespon
lingkungan sekitar, loyal dalam memberikan pelayanan penuh kepada
masyarakat dengan mengerahkan segenap kompetensi yang dimiliki. Serta
dengan sikap profesionalitas kita mampu secara akuntabel
mempertanggungjawabkan setiap amanah yang sudah diberikan oleh Allah melalui
para pemimpin kita.
Dengan
Demikian, kita akan mampu menghadirkan sebuah kolaborasi yang powerfull
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai surgawi di kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
ASN, Bangga
Melayani Bangsa!
Komentar
Posting Komentar